Walaupun saat ini drama
Jepang tak sepopuler drama Korea, tapi di Indonesia drama Jepang mempunyai
tempat tersendiri bagi para penggemarnya. Dari segi cerita, akting para pemain
tak kalah bagus dan menarik dari drama korea yang sedang populer saat ini. Cekidot...
1. Akai Ito
Tuhan telah membuat kau dan aku terpaut lewat benang merah
yang panjang... dalam sebuah ikatan takdir tak terlihat dan tanpa peta...
Hingga nanti aku akan jatuh cinta saat bertemu denganmu..."
Itulah
sekelumit kalimat pengiring dari dorama remaja yang romantis ini. Bercerita
tentang benang merah takdir yang sudah terikat antara dua remaja membawa mereka
pada bermacam cobaan yang harus mereka hadapi agar dapat bersama. Takemiya Mei
(Minamisawa Nao) dan Nishino Atsushi (Mizobata Junpei) adalah teman sekelas
yang tanpa mereka sadari kalau takdir telah menggariskan mereka untuk bertemu
dan jatuh cinta. Diawali pada pertemuan pertama mereka di masa kecil saat Mei
yang membawa kue ulang tahunnya dan tidak sengaja tertabrak oleh Atsushi. Dari
situ mereka pun tahu kalau mereka berulang tahun di tanggal yang sama 29
Februari.
Waktu
berlalu dan mereka kembali dipertemukan saat Mei dan Atsushi menempati kelas
yang sama di sekolah mereka. Mereka tidak mengingat pertemuan mereka dimasa
kecil dulu, apalagi saat itu Mei sedang jatuh cinta pada seorang sahabat yang
sudah lama dikenalnya Shinozaki Yuya.
Takdir
mendekatkan Mei dan Atsushi, ketika Mei sedang dalam kesedihan karena ternyata
Yuya yang dicintainya malah mencintai kakak perempuan Mei, Haruna. Sejak saat
itu Atsushi dan Mei pun menjadi dekat. Namun ternyata kedekatan mereka tidak
selamanya bahagia, ada beberapa sisi gelap yang harus mereka jalani agar
kekuatan cinta dan takdir yang mengikat mereka dapat bertahan.
2. 1 Litre Of Tears
Dorama
ini diambil dari kisah nyata berdasarkan buku harian Kifuji Aya yang berjuang
menghadapi penyakit Spinocerebellar Degeneration. Isi buku harian tersebut
menceritakan perjuangan Aya menghadapi penyakit yang dideritanya sejak umur 14 tahun
sampai ia meninggal saat umur 25 tahun.
Aya
Ikeuchi (Erika Sawajiri) adalah seorang gadis yang sempurna. Cantik, baik hati,
lemah lembut, ramah, pandai dan juga bintang basket di sekolah. Ia adalah kebanggaan
keluarga Ikeuchi, sebuah keluarga sederhana dengan enam anggota keluarga.
Ayahnya, Mizua Ikeuchi (Jinnai Takanori), seorang pembuat tahu Jepang yang
membuka toko tofu di rumah. Ibunya, Shioka Ikeuchi (Yakushimaru Hiroko),
seorang konsultan kesehatan yang bekerja di rumah sakit setempat. Aya adalah
anak tertua keluarga itu, dengan dua adik perempuan dan satu adik lelaki, Ako
si gadis pemberontak, Hiroki dan Rika.
Masuknya
Aya ke SMA Higashi Koukou merupakan puncak kebahagiaan keluarga Ikeuchi. Aya
pun demikian. Dua orang sahabatnya juga diterima di sekolah dan kelas yang
sama. Aya diterima bergabung dengan klub basket sekolah dengan baik karena
kemampuannya. Di klub basket itu Aya kembali bertemu dengan Senpai (kakak
kelas) yang ditaksirnya sejak SMP, yang ternyata juga menyukai dirinya.
Kebahagiaan Aya lengkap sudah.
Tapi
namanya hidup, tidak ada yang sempurna. Di usianya yang masih sangat belia, 15
tahun, Aya divonis menderita penyakit Spinocerebellar Degeneration, sebuah
penyakit syaraf tanpa obat yang tak dapat disembuhkan. Penderitanya akan
mengalami penurunan kemampuan syaraf, mulai dari kelumpuhan sampai kehilangan
kemampuan menulis dan bicara. Lebih parah lagi, kemampuan menelan makanan pun
akan hilang perlahan-lahan, sehingga penderitanya mutlak tinggal menunggu ajal.
Aya
yang belum tahu apa-apa, tengah menikmati masa remajanya di SMA. Ia bertemu
dengan Asou Haruto (Nishikido Ryou), teman sekelasnya, seorang penyendiri yang
menyebalkan. Haruto tipikal cowo yang cuek dan masa bodo dengan segala hal yang
terjadi di sekelilingnya. Yang jadi perhatiannya hanya ikan dan kura-kura yang
jadi peliharaannya di klub biologi, tempat ia menghabiskan waktu sepulang
sekolah.
Hal
itu juga bukannya tanpa alasan. Kematian kakak laki-laki Haruto, membawa
sebagian hati Haruto bersamanya. Apa yang terjadi ketika kedua orang ini tahu
kondisi masing-masing. Haruto-lah orang yang membawakan Aya payung, ketika
hujan deras, Aya menunggu Senpai-nya yang membatalkan kencan karena
penyakitnya. Haruto lah satu-satunya orang yang tetap berada di sisi Aya dan
terus memberinya kekuatan ketika kondisi Aya semakin parah.
Apa
jadinya keluarga Ikeuchi, ketika semuanya tahu bahwa putri kebanggaan mereka
harus kehilangan masa depannya. Ketabahan, cinta dan kehangatan keluarga,
itulah fokus drama menyentuh ini. Pantas diberi judul 1 Litre Of Tears, karena
banyak air mata yang mengalir ketika menyaksikan dorama ini.
3. Love Shuffle
Usami
Kei (Tamaki Hiroshi), seorang pria 29 tahun yang bekerja sebagai seorang
manajer di sebuah perusahaan IT. Kehidupan di usianya bisa di katakan sangat
sempurna di mata setiap orang. Karirnya yang sudah mencapai jenjang manajer,
bertunangan dengan putri dari pimpinan perusahaan yang memiliki hubungan
kerjasama dengan perusahaannya, selain itu Kei juga sudah memiliki apartemen
mewah yang dia tinggali dengan Kagawa Mei (Kanjiya Shihori). Mei merupakan
gadis yang berasal dari keluarga kaya, cantik dan lembut meskipun agak egois.
Namun
tiba-tiba 3 bulan sebelum pernikahannya, Kei memutuskan untuk menunda
pernikahannya dengan Mei. Entah apa yang ada dalam pikirannya, Kei juga tidak
mengerti, namun yang pasti saat itu dia merasa tidak yakin dengan pertunangan
yang dijalaninya. Begitu pula dengan Mei, yang merasa sikap Kei telah berubah,
Kei tidak lagi ceria dan ceplas-ceplos seperti dulu.
Suatu
hari lift apartemennya tiba-tiba mendadak mati. Kei dan tiga orang penghuni
lain apartemen itu terjebak di dalamnya. Atas usul seseorang di antara
ketiganya mereka pun memperkenalkan diri sambil menunggu bantuan.
Ketiga
orang tersebut adalah Aizawa Airu (Karina) seorang penterjemah, Sera Ojiro
(Matsuda Shota) seorang photografer, dan Kikuta Masato (Tanihara Shosuke)
seorang ahli pengobatan psikosomatis. Pembicaraan pun berkembang, dan sampai
pada sebuah pengakuan Kei tentang gagalnya pertunangannya dengan Mei. Airu yang
sudah mempunyai Oishi Yukichi (DAIGO) namun lebih besar rasa kasihan di banding
rasa cintanya, Ojiro yang menjalin hubungan dengan wanita yang bersuami dan
Kikuta yang mempunyai pasien yang cantik namun sayangnya selalu pengen bunuh
diri.
Ternyata
mereka semua memiliki masalah yang hampir sama, sukses dalam karir namun tak
mampu menghilangkan keraguan mereka akan pasangan yang mereka pilih. Beberapa
hari kemudian mereka berkumpul lagi, dan melanjutkan diskusi mereka tentang
masalah-masalah yang ada pada diri mereka. Akhirnya lewat sebuah ide dari
Masato, mereka mencapai kesepakatan untuk menjalani sebuah pertukaran. Setiap 8
hari mereka akan bertukar pasangan di antara mereka untuk mendapatkan jawaban
siapa pasangan sejati mereka. Kemudian mereka mencoba untuk membujuk
pasangannya masing-masing agar mau terlibat dalam permainan ini, dan ketika
pasangan masing-masing setuju untuk ikut terlibat dan permainan pun
dimulai.
Dalam
”permainan” ini ternyata banyak kejutan-kejutan yang terjadi yang tidak pernah
di sangka-sangka oleh setiap peserta ”love shuffle”. Kei dan Airu yang
menemukan rahasia terbesarnya Kikurin sampai Ojiro yang beneran jatuh cinta
sama Kaira dan ketika lamarannya di terima oleh gadis itu tiba-tiba saja esok
harinya Kaira menghilang yang membuat ojiro frustasi, belum lagi tiba-tiba
Reiko mengaku hamil dan membuat bingung keempat cowok itu karena menebak-nebak siapa
ayah dari anak yang di kandung oleh Reiko, dan juga Yukichi yang terlanjur
jatuh cinta sama Mai dan harus melihat wanita idamannya itu mencoba baju
pengantin untuk rencana pernikahannya dengan Kei.
Endingnya sungguh diluar dugaan. Masing-masing dari mereka menemukan apa
yang sebenarnya mereka inginkan. Meskipun tema yang diangkat rada 'aneh dan tak
masuk akal' tapi banyak adegan kocak yang membuat drama ini tetap asyik untuk
disimak. Sebuah persahabatan yang tulus yang telahir dari sebuah ide yang 'Gila'.
4. Fuyu No Sakura
Inaba Hiroso [Yu] (Kusanagi Tsuyoshi) tinggal di
Prefektur Yamagata. Setiap harinya dia sibuk bekerja dan merawat ibunya yang
menderita penyakit demensia. Ia baik hati, dan berkepribadian lembut tetapi
tidak pernah jatuh cinta. Ishikawa Monami (Imai Miki), yang tinggal di Tokyo,
suatu hari datang mengunjungi Yamagata seorang diri, untuk melihat bunga Sakura
Keiou yang mekar di musim dingin. namun, tasnya dicopet dan dia terjatuh,
kepalanya mengalami cidera yang parah sehingga menyebabkan dia hilang
ingatan.
Dia bahkan tidak bisa ingat mengapa dia ada di
Yamagata. Saat itu, Yu lah yang menyelamatkan dia dan merawatnya. Saat hubungan
antara Yu dan Monami tumbuh semakin kuat, identitas Monami mulai terungkap.
Ternyata bahwa dirinya tidak hanya telah menikah tetapi juga seorang
ibu.
Walapun hanya 9 Edpisode, tetapi drama ini mampu
mengaduk-aduk perasaan penontonya.
Pemandangan indah serta akting yang natural
dari pemainnya terasa sangat pas. Jepang memang jago bikin drama yang melow
kaya gini, dengan endingnya yang tidak mudah ditebak menjadikan dorama ini
layak untuk ditonton.
5. Shokojo Seira (A little Princess)
Kuroda
Seira (Shida Mirai) adalah seorang putri dari pengusaha tambang ternama di
India bernama Kuroda Ryunosuke (Yanaka Atsushi). Seira tiggal di istana megah
di India. Meskipun kaya dan bergelimang harta Seira tetap rendah hati dan
bersikap sopan terhadap siapa saja. Suatu saat Seira ingin bersekolah di
Jepang, tepatnya di Millenius Seminari, karena ibunya, Kuroda Kaoruko (Kurokawa
Tomoka) pernah bersekolah di sana juga.
Seira
yang pintar tentu jadi pusat perhatian teman-temannya. Takeda Maria (Kojima
Fujiko) yang merupakan siswi nomor satu yang ada di seminari sangat membenci
Seira, ia takut posisinya akan turun. Berdasarkan permintaan Ayahnya, Seira
merayakan hari ulang tahunnya yang ke 16. Acara itu diselenggarakan dengan
megah. Ditengah-tengah acara kepala sekolah, Mimura Chieko (Higuchi Kanako),
menghancurkan pesta acara dan mengatakan bahwa ayahnya Seira telah meninggal
dan semua hartanya habis untuk membiayai korban di lokasi tambang. Seira jatuh
miskin dan harus menjadi pembantu di Seminari.
Kehidupan
Seira sangat memprihatinkan, ia selalu diperlakukan tidak baik oleh
Chieko, karena Chieko sangat membenci ibunya Seira yang pernah satu kelas
dengannya. Untungnya ada Shoji Masami (Okamoto Anri) teman sekelasnya dulu dan
teman pembantunya, Miura Kaito (Hayashi Kento) yang selalu mendukungnya.
Kehidupan
Seira berubah saat bertemu Kurisu Yoshito (Jun Kaname), rekan kerja ayahnya
dulu. Ia menolong Seira dalam keterpurukkan dan mengatakan bahwa Seira tidak
jatuh miskin. Semua hartanya tidak digunakan untuk korban kerja di lokasi
tambang. Seira kembali menjadi putri.
Seminari
yang sedang dalam mengalami keterpurukkan karena kurangnya dana dari sumbangan
orang tua berhasil bangkit kembali. Itu semua karena Seira telah membeli
Seminari. Chieko-san merasa bersalah karena perlakuannya pada Seira dan
akhirnya ia meminta maaf.
Bagaimana pendapat kalian,
diantara drama-drama diatas manakah yang paling mengharukan yang bisa membuat
kalian bisa mengeluarkan air mata dan patut untuk di tonton?
0 comments:
Post a Comment