Kebiasaan / Tradisi
Ada
sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea.
Tradisi
ini dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun.
Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran
kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan
tahun berikutnya.
Tradisi
sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari,
menurut adat Korea, tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi,
Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena
itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase
bulan yang dilihat.
Dalam
tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang),
sancheonsin (dewa
gunung dan sungai), yongwangsin
(raja naga), seonangsin
(dewa kekuasaan), dan gasin (dewa
rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan
keberuntungan seseorang.
Pada
hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar
sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara
makan wajib diawali dengan kimchi
dan lalu dilanjutkan dengan "complete food session".
Ada
juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara
lain “nut cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada
malam purnama pertama tahun baru, “treading on the bridge” yaitu berjalan
dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam
purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang
tahun, dan “hanging a lucky rice scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok)
pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah
sepanjang tahun.
Kesenian
Kesenian
tradisional di Korea, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai
suatu bagian dalam penyembahan “ lima dewa”.
Ada
beberapa alat musik tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat
musik berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk,
struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah
senar).
Tarian
tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim
semi). Tarian chunaengjeon
ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa irwolseongsin dan dewa sancheonsin atas panen yang
berhasil.
Bahasa
Bahasa
yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan
Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri
dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak
sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea . Hangeul sangat mudah dibaca dan
dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik
dan scientific di
dunia.
Peninggalan Bersejarah
Di
Korea terdapat banyak peninggalan sejarah yang berasal dari masa Dinasti
Joseon, seperti Taman Jongmyo yang didalamnya terdapat banyak prasasti-prasasti
dan disini biasa dilaksanakan upacara-upacara keagamaan atau mistik yang besar.
Ada juga istana-istana Dinasti Joseion antara lain Gyeongbokgung (dibangun pada tahun 1394), Changdeokgung (tidak
diketahui kapan dibangun tetapi bangunan ini ditemukan pada tahun 1592), Changgyeonggung (anak istana
dari istana Changdeokgung),
dan Deoksugung yang
saat ini telah dijadikan sebagai kantor Walikota Seoul .
0 comments:
Post a Comment