Biasanya
orang saling menyapa dengan kata “halo” atau “hai” ketika bertemu dengan orang
yang dikenal sambil di iringi lambaian tangan maupun jabatan tangan. Di
Indonesia sendiri, kita lebih sering menyapa dengan kata diatas untuk teman dan
untuk acara formal lebih menggunakan jabatan tangan.
Jika sedang
bertemu orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua terkadang melakukan
salam dengan mencium tangan. Bagi anak muda menyapa temannya cukup dengan saling
menepukkan telapak tangan (tos). Di sisi lain, para sosialita, politikus maupun
selebritis lebih sering menyapa dengan saling menempelkan pipi kiri dan kanan
(cium pipi). Namun, di beberapa tempat di belahan dunia sapa menyapa menjadi
sesuatu yang unik dan berbeda. Mari simak bagaimana saja cara sapa menyapa yang
unik tersebut :
1. Menjulurkan Lidah
Di
Tibet, ada tata krama atau sopan santun dalam hal sapa menyapa atau memberikan
salam. Mereka akan mencangkupkan kedua tangan dan meletakkan di bagian dada
sambil menjulurkan lidah untuk menunjukkan rasa hormat mereka. Oleh sebab itu,
jangan tersinggung dulu ketika Anda pergi ke Tibet mereka menyapa seperti
gestur mengejek padahal itulah salam mereka. Untuk membalas salam ini, Anda
cukup mencakupkan kedua tangan Anda dan mengatakan “Tashide” yang berarti semoga
beruntung.
2. Saling Mengusap Hidung
Salam dengan
saling mengusapkan hidung atau menyentuh hidung sangat biasa dilakukan oleh
suku Maori yang tinggal di Selandia Baru. Salam ini dikenal dengan sebutan
hongi. Arti kata “hongi” sendiri berarti berbagi napas.
3. Mencakupkan Kedua Tangan
Di Nepal dan
India, mencangkupkan kedua tangan dan mengucapkan kata “namaste” untuk saling
menyapa. Praktek salam ini hampir sama dengan yang dilakukan di Bali namun
disini sambil mengucapkan kalimat salam “om swastyastu” kepada yang disapa. Di
Thailand sendiri salam seperti ini disebut dengan “wai”. Sambil mencangkupkan
tangan di dada si pemberi salam akan membungkukkan sedikit tubuh sebagai tanda
penghormatan.
4. Menekan Hidung dan Bagian atas Bibir ke Wajah
Salam yang
biasa disebut kunik ini dipraktekkan di kawasan Alaska, Siberia dan sekitarnya
dimana orang Eskimo tinggal. Salam ini berasal dari salam tradisional suku
inuit, bentuk salam seperti ini lebih menunjukkan rasa kasih sayang dan
dilakukan antar anggota keluarga atau orang yang tersayang. Dilakukan dengan
menekan hidung dan bagian atas bibir sambil menarik napas, sehingga terkadang
rambut dan kulit yang disapa tertarik diantara hidung dan bibir.
5. Mengusap Dagu
Di Sierra
Leone, suku Mende adalah salah satu dua kelompok etnik terbesar selain suku
Temne. Salam ini dilakukan dengan mengusapkan dagu orang yang disapa dan
sebaliknya.
6. Membungkuk
Membungkuk
adalah salah satu etiket salam yang paling terkenal di dunia. Di Jepang,
membungkuk merupakan hal yang sangat penting dilakukan ketika bertemu kolega
maupun orang yang lebih tua. Cara membungkuk di Jepang biasanya dengan
mencondongkan tubuh dengan punggung tegak kedepan dan kedua tangan berada di
samping badan (untuk laki-laki) sedangkan kedua tangan saling mengenggam di
depan badan (untuk perempuan).
Saat membungkuk mata si penyapa akan
menutup. Semakin lama dan rendah badan membungkuk menunjukkan hubungan
emosional dan rasa hormat yang lebih mendalam. Praktek salam dengan membungkuk
juga dilakukan di Korea. Di Korea sendiri setelah membungkuk akan dilanjutkan
dengan menyalami orang yang disapa. Untuk lebih menunjukkan rasa hormat tangan
kanan di sokong dengan tangan kiri sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.
0 comments:
Post a Comment